Powered by Blogger.
RSS

Mencintai Tuhan Dengan Berbagi Kepada Sesama



Judul Buku                :  3 Little Angels: Malaikat-malaikat Tak bersayap
Penulis                        :  Valencia Mieke Randa
Penerbit                      :  Qanita (imprint PT Mizan Pustaka)
Terbit                         :  Cetakan Pertama, Desember 2013
Tebal Buku                :  xvi + 203 halaman
ISBN                           :  978-602-9055-19-1
Harga                         :  Rp. 79.000

Sebuah kegiatan kebaikan yang dilakukan dengan tulus, akan berefek domino. Ia menggerakkan orang lain untuk turut serta bergiat melakukan kebaikan. Seperti yang dilakukan oleh Valencia Mieke Randa atau yang lebih dikenal dengan nama ‘Silly’. Gerakan sosialnya dalam bendera 3 Little Angels telah berhasil menggugah banyak orang untuk berbagi kepada sesama.

Dalam buku 3 Little Angels, Silly menuturkan perjalanannya hingga terbentuknya gerakan 3 Little Angels. Dimulai sejak mengalami kehamilan yang dua kali keguguran. Lalu pada kehamilan ketiga pun dokter menyarankan agar janin tidak usah dipertahankan karena sudah mengerut dan tidak berkembang. Silly mengidap toksoplasma dan kelainan darah (hyper agregasi thrombocytosis sejak lahir) yang menyebabkan darahnya mudah mengental sehingga suplai darah ke janin akan terhambat. Namun Silly dan suami memutuskan untuk mempertahankan janin tersebut.

Setelah bayinya lahir, Silly mengalami baby blues. Bayinya, Aurel, sakit-sakitan sehingga kondisinya sangat ringkih. Akhirnya Silly mengubur impiannya menjadi wanita karir yang terus melesat. Ia memutuskan berhenti kerja demi serius mengurus Aurel. Lalu lahir Andre yang memiliki gangguan autis dengan kategori high functioning autism. Terakhir lahir Hiroshi yang mengidap immune compromized, yaitu alergi berat bila salah memakan salah satu makanan. Di kulit Hiroshi akan muncul bercak-bercak merah hebat yang membuatnya rewel dan menangis terus menerus karena gatal tak tertahankan.

Meninggalnya ibu Silly kemudian, membuat Silly sangat terpukul, sampai Tuhan mempertemukannya dengan Nando, seorang anak yang menderita gagal ginjal dan infeksi usus, persis seperti ibu Silly. Silly pun tergerak untuk menyelamatkan Nando, yang disebutnya sebagai the second chance untuk menebus kesalahan kepada ibunya.

Bermula dari situlah, selanjutnya Silly terus fokus melayani Tuhan melalui sesama dengan membantu anak-anak yang sakit, terutama di bangsal anak RSCM. Ini tuturnya: Meskipun hanya sekadar bercerita ataupun mengajak mereka bernyanyi, tawa riang mereka itu kebahagiaan yang luar biasa bagiku, and it’s priceless (halaman 94).                                                     

Melalui twitter, Silly berkicau tentang keinginannya membuat acara sederhana demi mendatangkan sedikit senyum untuk anak-anak yang sakit dan kurang beruntung. Silly mengajak followernya bergabung. Dan, terciptalah “Christmas Magic for Kids”. Selain menghadirkan keceriaan bagi anak-anak di bangsal RSCM, juga secercah harapan bagi para orangtua bahwa mereka tidak sendiri. Ada Tuhan yang mendengar doa mereka dan mengantar kami semua untuk datang dan ikut berbagi sukacita dengan mereka.. (halaman 99)

Sejak itulah gerakan @3_Little_Angels lahir dan menjadi jembatan untuk menyalurkan kasih kepada anak-anak yang sakit di rumah sakit. Nama gerakan itu sendiri terinspirasi dari ketiga buah hati Silly yang istimewa. Oh God, betapa beruntungnya aku mempunyai ketiga anak yang luar biasa ini. Bagiku, mereka adalah malaikat. My 3 Little Angels (halaman 98).

Selanjutnya gerakan 3 Little Angels tetap konsisten dengan misinya membagikan cinta dan harapan bagi anak-anak yang sakit kronis dan berasal dari keluarga kurang mampu, tanpa memandang perbedaan agama, ras, dan status sosial. Silly menuturkan dinamika dan suka duka dalam melaksanakan kegiatan pendampingan bersama ‘pasukan’nya. Setelah Nando, ada Baby Triplets, yaitu bayi kembar tiga yang prematur dan ibunya meninggal saat melahirkan mereka. Ketiganya harus masuk inkubator dan mendapat perawatan intensif, dengan biaya sekitar 10 juta/hari. Lalu ada gadis kecil berusia 8 tahun bernama Grace, yang memiliki tumor di batang otaknya. Pengobatannya membutuhkan biaya ratusan juta. Setelah itu ada bayi Attala, 7 bulan, yang divonis leukemia. Dan banyak lagi.

Melalui buku ini, pembaca bisa melihat betapa tidak ada yang tak mungkin bila Tuhan menghendaki. Dengan niat tulus untuk berbagi kepada sesama, bukan tidak mustahil keajaiban Tuhan akan berbicara. Dana ratusan juta yang dibutuhkan, bisa terkumpul dalam waktu singkat, melalui dahsyatnya peran media sosial, dan tentu itu atas izin Tuhan. Kebahagiaan melihat senyum yang merekah di wajah orang-orang yang dibantu, merupakan kebahagiaan yang tidak terukur dengan kata-kata. Semakin banyak berbuat kebaikan, semakin bahagia hati dan terasa semakin cinta kepada Tuhan. Seperti yang diungkapkan Silly setiap ditanya mengapa punya passion yang begitu besar untuk menolong sesama, I’m falling in love with God, in every second.. and I do all these thungs, only to pease God, nothing else.. We only live once, I just wanna make my life worth for others (halaman 201).


#resensi ini dimuat di media indoleaeder.com pada tanggal 19 Februari 2014

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

5 comments:

Anonymous said...

Review Mbak Linda pasti bikin penasaran sama bukunya :) lengkap

Leyla Hana said...

Just silly, blogger terkenal itu. Aku pernah ikut lomba blognya.

Linda Satibi said...

Mbak Wuri, ini bukunya bagus lho.. inspiratif, menyemangati kita utk bersyukur..

Linda Satibi said...

Iya Mbak Ela, just Silly namanya di dumay, followersnya banyaaaak banget ..
Trus Mbak Ela menang ya, lomba blog nya?

utari cahyani said...

mbak linda,, baru baca reviewnya aja saya udah :'(

langsung kepo twitter dan blog just silly..

Post a Comment