Powered by Blogger.
RSS

Buktikan Cinta Kepada Rasulullah




Judul Buku: Sunah-Sunah kecil Berpahala Besar
Penulis: Muhammad Safrodin
Penerbit: Bunyan (PT Bentang Pustaka)
Terbit: Maret 2014
ISBN: 978-602-291-014-5
Tebal: viii + 248 hal

Mengamalkan sunnah Rasul merupakan bukti kecintaan kita kepada manusia terpuji itu. Apa yang beliau lakukan, kita tiru dan amalkan menjadi amalan yang menetap yang akan berbuah pahala kebaikan. Seperti halnya seseorang yang mengidolakan tokoh atau artis, maka kebiasaan dan taca cara berperilakunya kerap diikuti. Apalagi perilaku akhlak Rasulullah yang sempurna, tentu seharusnya menjadi panutan dan kita teladani dalam kehidupan sehari-hari.

Singkirkan anggapan bahwa mengikuti sunnah Rasul adalah hal yang berat. Kedudukan beliau sebagai Rasul dengan predikat ma’shum, sementara kita hanya manusia biasa, tidak lantas membuat kita harus jeri, merasa tidak akan sanggup menjalani sunnahnya. Sebab ada sunnah-sunnah yang sederhana yang bisa kita lakukan, dan tetap bernilai pahala besar.

Buku “Sunah-Sunah Kecil Berpahala Besar” yang ditulis oleh Muhammad Safrodin, mengurai tentang amalan-amalan ringan yang biasa dilakukan Rasulllah. Meski ringan, ia berpahala besar, dan mengandung rahasia besar di baliknya. Dari mulai yang berkaitan dengan ritual ibadah, seperti: shalat-shalat sunah, puasa-puasa sunah, shalat tepat waktu, berwudu, dan lain-lain, hingga hal-hal yang nampak sepele, seperti: mengibaskan seprai saat hendak tidur, quicknap (tidur siang sebentar), tidur dalam keadaan suci, bersiwak, dan lain-lain.

Bab pertama dibuka dengan pembahasan tentang ‘Merapatkan dan Meluruskan Saf’. Tidak sekadar untuk kerapian saf shalat, namun di dalamnya terkandung hikmah dan filosofi yang dalam. Bahwa seorang imam atau pemimpin, bertanggung jawab atas pengikut yang ada dalam barisannya.

Saf yang tertata rapi menunjukkan bahwa jemaah memiliki keasadaran sosial yang tinggi serta kekompakan yang baik. Sebaliknya, saf yang amburadul dan tidak teratur memperlihatkan bahwa jemaah tidak memiliki kekompakan yang baik serta terlihat tidak rukun. (halaman 3)

Pembahasan dikuatkan dengan hadits-hadits serta petikan Al-Quran yang relevan. Pembaca diajak memahami dalil-dalilnya yang dipaparkan dengan bahasa yang mudah dimengerti. Dijelaskan pula beberapa keutamaan melakukan sunah ini, serta ancaman atau akibat bagi yang melalaikannya. Lalu disebutkan juga langkah-langkah merapikan saf. Tak ketinggalan, ulasan dari sisi medis. Kerapatan saf salat ternyata berkaitan erat dengan kesehatan tulang kaki.

Selanjutnya ada pula uraian mengenai ‘Menyempurnakan Shalat’, yang diawali dengan hadits yang menggugah kesadaran. Rasulullah dengan kecerdasannya, menggunakan metafora yang menarik. Hadits tersebut berbunyi, Sejahat-jahat pencuri adalah yang mencuri dari sholatnya. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana mencuri dari shalat?” Rasulullah menjawab, Dia tidak sempurnakan rukuk dan sujudnya. (HR Ahmad)  

Dalam upaya menyempurnakan shalat, sangat penting mengutamakan sikap thuma’ninah, sehingga terhindar dari ketergesaan. Sikap ini hendaknya kemudian mewujud dalam sikap sehari-hari seorang muslim. Ketenangan dalam thuma’ninah akan menjadi sarana pengendalian diri yang baik. Di samping itu, hikmah lainnya adalah sebagai teknik relaksasi. Berikutnya uraian dari sisi medis pun disajikan dengan lengkap.

Hal-hal mengenai shalat, dikupas pada bab-bab sesudahnya, tentang jenis-jenis shalat sunah dan shalat tepat waktu. Dalil-dalil yang menguatkan disampaikan terperinci. Tidak hanya hadits dan Al-Quran, namun fakta kesehatan pun disertakan sebagai dalil ilmiah.

Setelah sunah dalam shalat, sunah lainnya adalah tentang wudu, yaitu: menyempurnakan wudu dan berwudu sebelum mandi besar. Kemudian dibahas juga tentang macam-macam puasa sunah serta menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur.

Sementara itu, sunah yang berhubungan dengan kegiatan tidur, dibahas juga. Perangai tidur Rasulullah memiliki adab-adab yang menunjukkan karakter kepribadian beliau. Rasulullah sangat cinta kebersihan, maka sebelum beranjak tidur, beliau selalu membersihkan tempat tidur dengan mengibaskan alas tempat tidur atau seprai. Selain itu, sebelum tidur Rasulullah senantiasa melakukan shalat witir, mematikan lampu dan menutup pintu, mencuci tangan, dan berwudu. Sedangkan pada saat tidur, Rasulullah tetap menjaga auratnya agar tidak terbuka.

Semua kebiasaan yang dilakukan Rasulullah itu bisa dilaksanakan secara bertahap. Dimulai dari yang paling ringan hingga yang agak berat. Diharapkan pembiasaan tersebut nantinya akan menetap sebagai amalan yang istiqomah.

Dengan penjelasan yang terperinci dan komprehensif, buku ini menuntun pembaca untuk menyelami sunah-sunah Rasulullah dari berbagai sudut pandang. Seyogianya lalu tumbuh kesadaran akan pentingnya men-dawamkan sunah-sunah tersebut. Selain mengejar pahala, mengerjakan sunah Rasul merupakan pembuktian cinta kepada beliau. Karenanya, jangan tunda lagi, segeralah lakukan, dengan harapan akan tergolong ke dalam barisannya di yaumil akhir kelak.

Maka, buku ini sangat baik direkomendasikan bagi pembaca yang ingin memahami kedalaman makna sunah-sunah Rasulullah. Dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti, buku ini cocok untuk berbagai kalangan usia dan latar belakang profesi.

Mari buktikan cinta kita kepada Rasulullah, Sang Kekasih Allah. Allaahumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘ala aali Muhammad.

#Resensi ini dimuat di media indoleader.com pada tanggal 27 Juni 2014

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment