Judul
Buku : LDR #Crazy Love
Penulis
: Riawani Elyta, dkk
Penerbit
: Bentang Belia
Terbit
: Desember 2013
Tebal
: vi + 194 Halaman
ISBN
: 978-602-7975-72-9
Bagi
muda-mudi yang tengah menjalin cinta, senantiasa berada di dekat pasangannya
menjadi hal yang paling diinginkan. Sebaliknya, bila harus berjauhan, akan
menjadi hal yang paling ditakutkan. Bagaimana tidak? Dengan jarak yang
terbentang, aneka konflik bisa bermunculan. Meski komunikasi zaman kini sudah
demikian canggih, namun perjumpaan fisik secara langsung tetap lebih disukai.
Penggunaan alat komunikasi pun berimplikasi dengan biaya, sehingga berbicara
tidak terlalu bisa leluasa. Maka cinta jarak jauh atau lebih gaya disebut Long
Distance Love alias LDR, potensial menjadi momok yang ditakuti banyak pasangan.
“LDR
#Crazy Love” merupakan kumpulan cerita bertema hubungan cinta jarak jauh.
Beragam masalah yang timbul menjadi konflik apik yang dituangkan dalam jalinan
cerita yang renyah dan manis. Keraguan, perdebatan, janji kesetiaan,
keputusasaan, pengkhianatan, penantian, mewarnai kisah ini. Bagaimana
keyakinan, keteguhan, kemantapan, kepercayaan, serta rasa tak ingin kehilangan,
menjadi penguat bagi pasangan yang menjalani Long Distance Relationship.
Ada
lima cerita yang ditulis oleh lima penulis, dalam buku ini. Masing-masing
membawa warna sendiri-sendiri. Diawali dengan cerita berjudul “Chococherry
Chocolate” yang ditulis oleh Ayuwidya. Seperti judulnya, kisah ini semanis
chococherry chocolate. Dengan gaya bahasa yang renyah, cerita ini asyik
dikunyah.
“Chococherry
Chocolate” mengisahkan seorang cewek manis berpostur lebar alias gemuk, bernama
Salsa. Ia bersahabat dengan Carlo, dan menjalin cinta dengan Marvel. Kisah ini
dituturkan dengan lincah ditingkahi bahasa segar yang menggelitik, membuat
pembaca spontan tersenyum-senyum. Meski ceritanya klise, namun Ayuwidya
berhasil meracik kisah ini menjadi kisah yang kuat. Ia membuat pembaca
tersenyum geli, merengut kesal, mencelos pilu, membuncah suka, pokoknya bikin
geregetan.
Kutipan
yang menarik digarisbawahi dari cerita ini adalah: Untukku, sekedar jarak tak bisa membuat dua hati menjadi jauh.
Pengkhianatanlah yang membuatnya. Tidak hanya menciptakan jarak, tapi juga
sekat. Dunia bisa menciptakan segalanya untuk meniadakan jarak, tapi tak bisa
menghapus sekat itu. LDR tidak hanya cukup saling percaya, tapi juga bagaimana
menjadi orang yang bisa dipercaya. (halaman 43)
Kisah
menarik lainnya berjudul “Smiles” yang ditulis oleh Elsa Puspita. Tentang Arine
dan Biru yang terpisah jarak antara Malang-Jakarta. Arine kuliah di Sastra
Inggris, Malang, sedang Biru di Teknik Elektro, Jakarta. Keduanya menjalani LDR
dengan sandungan-sandungan yang khas, seperti: rindu yang menyiksa, pertengkaran-pertengkaran
yang seharusnya tidak perlu, ketidaksesuaian waktu luang, kesibukan agenda
masing-masing, dan semacamnya.
Biru
yang piawai dalam merakit robot, kerap mengikuti lomba yang menguras waktu,
tenaga, dan pikiran, sehingga tidak jarang perhatian kepada Arine pun
berkurang. Hal serupa ini bisa menjadi pemicu ketegangan hubungan mereka. Yang
lebih buruk lagi, ternyata kemudian Biru mendapat beasiswa ke Kyoto, Jepang.
Perjalanan
LDR Arine-Biru terasa sangat natural. Memang begitulah kejadiannya.
Dialog-dialognya pas, tidak mengada-ngada. Kemanjaan dan keputusasaan Arine
tersampaikan dengan baik, begitu pun kedewasaan dan kesungguhan Biru. Cerita
“Smiles” ini menyemangati pasangan yang akan dan tengah menjalani LDR. Quote
pada kisah ini: There is always a smile,
among thousands of miles.
Satu
lagi kisah yang mewakili dari buku ini adalah yang ditulis oleh Riawani Elyta,
berjudul “Rancho”. Tidak sekadar kisah cinta, namun di dalamnya terekam kisah
kelam negeri ini saat kerusuhan melanda pada kisaran tahun 1997. Melvina,
seorang gadis keturunan Tionghoa, terpaksa merelakan kuliahnya di Singapura
harus kandas, karena keluarganya terkena imbas krisis moneter kala itu. Toko
milik ayahnya dibakar massa, dan kehidupan mereka terus merosot jauh.
Saat
kuliah di Singapura itulah, Melvina bersahabat baik dengan mahasiswa jurusan IT
asal Indonesia juga, bernama Ryan, atau lebih dikenal dengan panggilan Rancho. Meski
lain jurusan, dan segudang perbedaan lain, keduanya tetap akrab. Kebersamaan
yang sebatas teman, tanpa embel-embel asmara.
Ketika
Melvina kembali ke tanah air, komunikasi tidak berjalan mulus. Awalnya Melvina
masih bisa membalas surel dari Rancho, namun seiring kondisi yang memanas,
tidak memungkinkan baginya untuk bisa membuka internet lagi. Komunikasi pun
terputus sepihak.
Berbilang
tahun kemudian, Melvina bisa lagi membuka internet, dan mendapati ratusan surel
dari Rancho. Melvina terharu menyadari betapa Rancho tetap berusaha
berkomunikasi dengannya. Namun ketika Melvina datang ke Singapura, ia tidak
dapat berjumpa dengan Rancho. Ada masalah berat yang menyeret Rancho ke meja
hijau, terkait kasus yang melibatkan dirinya dengan dosen pembimbingnya.
Penemuan hebat Rancho di bidang IT ditengarai menjadi penyulut kasus ini.
Maka
kisah penutup dalam buku ini bukan kisah cinta biasa. Beberapa muatan yang
cukup berat bisa masuk ke dalam cerita tanpa mengurangi sisi romansanya.
Perjuangan Rancho saat LDR dengan Melvina memperlihatkan kekuatan cinta yang
sesungguhnya.
Dua
kisah lainnya yaitu “Don’t Stop Believing” karya Christina Juzwar, dan
“Inseaparable” karya Anjani Fitriana. Keduanya melengkapi rangkaian kisah LDR
ini sebagai buku yang asyik dinikmati. Dan, bagi para pelaku LDR, nikmatilah
episode berjauhan yang tengah dijalani.
Bagaimanapun ditiadakan, jarak akan tetap ada. Tetap semangat!
#Resensi ini dimuat di media rimanews.com pada hari Minggu, 18 Mei 2014
8 comments:
wah, selama 6 tahun LDR sama calon suami akhirnya kini menikah. rasanya emang sesuatu banget Mak. Antara Taipei dan Ponorogo wuzhhh, lika-liku cinta yang menggelora kini sampai pada pelabuhannya hehe. Intinya harus saling setia, percaya, mengerti, memahami dan bertanggungjawab dengan peran masing-masing.
ke TKP ah ....
aku paling nggak bisa LDR, mellownya bisa lebay banget :p
anyway pernah nulis juga soal LDR pasca menikah di sini. monggo mampir :) http://sarsast.blogspot.com/2013/11/tentang-ldr-pasca-menikah.html
Rancho .. mengingatkan saya pada .....
KUnci LDR emang komunikasi ama kepercayaan dan itu sulit gak semua bisa komit, saya salah satunya, he he he
Ya sudah sih..he he he
Mbak Okty, wah.. perjuangan yg luar biasa yaa..
Syukurlah, berbuah manis.. ikut seneng jadinya.. :)
Mbak JG AST, berdarah-darah yaa klw LDR.. sy juga ga suka.. :)
Niar, kok komennya ga diterusin..? :)
Mbak Pendar Bintang, untuk komit itu godaannya beraat yaa..
memang ga semua pasangan bisa.. makanya salut ya, sama yg sukses..
Post a Comment