Powered by Blogger.
RSS

Mengikat Ingatan tentang Buku

Sejak kecil saya suka membaca. Selalu mencantumkan kata 'membaca' pada kolom hobi. Lalu terus terbawa hingga remaja dan dewasa. Sayangnya, lingkungan kurang mendukung. Teman-teman di sekitar saya bukan penggila buku. Maka kehausan saya akan membaca hanya sebatas buku-buku fiksi yang tersedia di perpustakaan sekolah dan perpustakaan daerah. Sedangkan untuk membeli buku, boleh dibilang mustahil, karena tidak ada budget untuk pos itu. Orangtua saya menganggarkan keperluan beli buku ya buku pelajaran sekolah saja. Maklumlah, tingkat ekonomi keluarga yang amat sederhana.

Tapi saya cukup senang dengan masa kecil saya yang akrab dengan buku-buku Enid Blyton, sebangsa Lima Sekawan, Pasukan Mau Tahu, dan semua turunannya, juga serial Alfred Hitchcock, dan beragam bacaan luar yang asyik. Hmm.. cerita tentang buku-buku masa lalu sepertinya harus dalam satu postingan tersendiri.. :)

Kesukaan akan membaca itu sama sekali tidak diiringi dengan kesukaan menulis. Malah tidak terpikirkan sama sekali. Lagi-lagi ini mungkin tersebab lingkungan yang kurang mendukung. Di sekitar saya, tak ada unsur pendorong atau penggerak yang mengarahkan saya untuk suka menulis.

Namun semua berubah ketika saya mulai memiliki akun facebook pada penghujung 2010. Saya mulai suka menulis, ikut-ikutan fesbuker lain yang kerap menulis di note-nya. Saya mulai asyik juga ikut-ikut lomba menulis. Hingga kemudian masuk ke beberapa grup penulis.

Adalah grup Be a Writer, yang kemudian menetapkan jadwal posting dalam sepekan, salah satunya adalah posting resensi. Maka saya pun mulailah menulis resensi. Seiring waktu, resensi saya semakin banyak yang memuji, entah sebenar-benarnya memuji atau sekadar menghibur.. :)

Lama-lama, tergeraklah pula saya untuk mengirimkan resensi ke media. Dan.. betapa melonjak gembira hati ini, ketika resensi yang saya kirim, dimuat. Itu adalah resensi novel "Always be in Your Heart" karya Shabrina Ws, terbitan Qanita (Penerbit Mizan). Saya pun 'melaporkan' ke bagian promosi Mizan, yang kemudian diganjar dengan reward sebuah buku. Buku tersebut saya resensi lagi, saya lapor lagi, dan kembali diberi reward buku.

Semakin intens interaksi saya di komunitas Be a Writer, mengantar saya pada pertemuan dengan para blogger yang aktif di Blog Buku Indonesia. Bicara sana bicara sini, saya jadi tertarik untuk bergabung di dalamnya. Segera setelah semua persyaratan terpenuhi, saya akan mendaftar menjadi member.

Ah, ternyata mengasyikkan membincang buku. Menuliskan resensi atau review dari buku yang telah kita baca, artinya mendokumentasikan ingatan kita akan buku tersebut. Bila buku yang dibaca telah demikian banyak, sangat boleh jadi kita akan sedikit lupa mengenai detil buku itu, bukan? Maka menuliskannya dalam sebuah resensi adalah alternatif paling baik.

Kini, dengan seringnya saya menampilkan resensi, tawaran untuk meresensi pun berdatangan. Teman-teman penulis dengan rela hati memberikan bukunya secara cuma-cuma kepada saya. Dan tentu saya pun tidak cuma-cuma menerima, namun akan segera saya tuliskan resensinya untuk dipublish di media, minimal sosmed pribadi, di note fb, di blog, di twitter.

Namun saya masih tergolong pemula. Teman resensator lain, telah langganan menerima reward dari berbagai penerbit ternama. Sementara saya masih setia dengan 1 penerbit saja, yaitu Penerbit Mizan. Sudah beberapa kali saya menerima hadiah buku dari sana, dan ketika menjelang Idul Fitri lalu, saya pun mendapat kartu lebaran dari Mizan, dengan tulisan di depan amplop: Kepada Linda Satibi (Peresensi Mizan). Wow.. seneeeng banget rasanya ditahbiskan sebagai peresensi Mizan.. :)

Belum lama ini, saya juga meresensi buku terbitan Bentang dan lapor ke bagian promosinya. Alhamdulillah, meski agak lama responsnya, tapi tak urung saya dapat juga reward, sebuah buku travelling. Buku tersebut belum sempat saya resensi karena masih antri dengan buku-buku lain. InsyaAllah semoga nanti dengan Penerbit Bentang pun bisa konsisten seperti halnya Penerbit Mizan.

Maka, kegiatan meresensi itu selain mengikat ingatan tentang buku, ternyata berbuah manfaat lain. Saya menikmati ini. Semoga Anda pun sama dengan saya. Happy RR.. reading and review.. (ini kata Mbak Riawani Elyta yang penggemar berat RR alias Reza Rahadian.. hihi.. disama-samain initialnya).. :)

ini beberapa buku yg antri untuk diresensi



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2 comments:

Fardelyn Hacky said...

Hidup BAW, hehee

Linda Satibi said...

Yup! BAW juga yg mempertemukan aku dengan Ecky, penulis keren dgn segudang prestasi..

Post a Comment