Judul
buku : First Couple in Love
Penulis
: Hanna Natasha
Penerbit
: Qanita
Tahun terbit
: Cetakan I, September 2013
Tebal
: 212 halaman
ISBN
: 978-602-9225-97-6
Harga
: Rp. 47.000
Dalam
fiksi, cinta bisa menyapa siapa saja. Tak terkecuali dewa. Meski kedigdayaannya
tak tertandingi dalam tugas utama melindungi bumi, namun sang dewa tidak kuasa
meredam getar-getar cinta yang menyerbu, apalagi melenyapkannya. Sebab sesungguhnya
para dewa dilarang jatuh cinta. Sangsi berat menanti bila hal tersebut
dilanggar.
Setidaknya
itulah gambaran para dewa yang dikisahkan dalam novel remaja “First Couple in
Love”. Ada Kaori (Dewa Air), Masato (Dewa Api), Take (Dewa Angin), dan Hiro
(Dewa Tanah). Mereka adalah manusia pilihan yang diangkat menjadi dewa penjaga
dan pengendali keseimbangan keempat elemen bumi.
Awalnya
mereka tidak saling mengenali satu sama lain. Namun ada ciri khusus berupa tato
deretan segitiga tak terputus yang melingkar pada lengan kanan, yang memiliki
warna sesuai elemennya masing-masing. Kaori memiliki tato berwarna biru, Masato
berwarna merah, Take berwarna abu-abu, dan Hiro berwarna cokelat. Hingga
akhirnya pada satu kesempatan, tato itu terlihat dan keempatnya mengetahui
keberadaan masing-masing.
Dewa
tertinggi, Raja Akita, menitahkan tugas khusus kepada Kaori untuk melindungi
Ayana Kinoshiri, gadis misterius yang berusaha bunuh diri. Suatu malam, Ayana
mencoba untuk mengakhiri hidupnya di atas rel kereta. Ia merasa tidak lagi
sanggup menanggung beban hidup akibat keluarganya yang broken home.
Ibunya pergi sehingga ia hidup bersama ayahnya yang berperilaku buruk. Saat
kereta melintas dan nyaris melindas tubuhnya, Kaori mendorong dan Ayana pun
selamat.
Ternyata
kemudian Ayana menjadi siswa baru di sekolah tempat keempat dewa itu bersekolah
(halaman 19). Ia duduk di bangku sebelah Kaori. Namun Ayana selalu jutek pada
perhatian Kaori. Ia sangat tidak peduli pada lingkungan sekitarnya, tidak mau
bergaul, dan bersikap seenaknya kepada sensei. Berkali-kali ia
dikeluarkan dari kelas gara-gara makan, tidur, tidak membawa buku pelajaran,
dan lain-lain.
Kaori
bingung menghadapi Ayana, tapi ia tetap berusaha menjaga dan melindunginya,
meski Ayana tampak terganggu. Ketika Ayana mencoba bunuh diri untuk kedua
kalinya, ia malah membentak Kaori yang kembali menyelamatkannya (halaman
60).
Namun
akhirnya hati Ayana tersentuh oleh perhatian tulus Kaori. Ini terjadi ketika
Kaori melindunginya dari hukuman sensei akibat Ayana memecahkan tabung
reaksi di ruang praktikum. Kaori mengaku bahwa dirinyalah yang melakukan.
Kecantikan
dan kemisteriusan Ayana membuat Kaori jatuh cinta kepadanya. Dan gayung
bersambut, meski keduanya belum saling mengungkapkan. Tentu saja hal ini
membuat Raja Akita marah, karena Kaori melanggar aturan bahwa dewa dilarang
jatuh cinta. Hukuman mati pun membayangi Kaori.
Kisah
cinta yang dibalut oleh nuansa fantasi ini, terasa khas remaja. Diwarnai dengan
hal-hal yang dekat dengan dunia remaja, di mana keempat dewa tersebut dalam
wujudnya sebagai remaja murid sekolah menengah, adalah juga anak-anak band.
Band Orpheus, namanya. Kaori sebagai pemain bass, Masato sebagai vokalis, Take
sebagai pemukul drum, dan Hiro sebagai pemetik gitar.
Dilengkapi
pula dengan bumbu-bumbu intrik yang biasa terjadi di kalangan remaja, seperti
persaingan antar siswa, yang dilakukan oleh gank Sakura terhadap Ayana.
Selain itu juga hadir konflik persahabatan, di mana Kaori harus bersaing dengan
Hiro, yang ternyata jatuh cinta kepada Ayana.
Setting
Jepang tampak sangat kental terasa. Makanannya, beberapa panggilan khas, alat
musik, hingga Festival Sapporo dan Danau Mashu, salah satu danau terindah di
dunia, dideskripsikan dengan jelas.
Sayangnya,
ada beberapa kekurangan pada novel ini, seperti kurangnya penjelasan mengapa
Ayana pindah sekolah ke sekolah keempat dewa tersebut. Kemudian logika yang
dipaksakan tentang ibu Ayana yang meninggalkan putri semata wayangnya. Akan
terasa lebih logis bila ibu Ayana kabur dengan membawa serta Ayana.
Di luar
kekurangan tersebut, novel yang ditulis oleh penulis yang berusia masih belia
ini, sangat pas dibaca oleh penggemar romance remaja dan penyuka hal-hal yang
berhubungan dengan Jepang. Bagaimana kelanjutan kisah cinta sang dewa, silakan
membaca novel imajinatif ini.
#resensi ini dimuat di media indoleader.com
0 comments:
Post a Comment