Judul
Buku : Only You
Penulis : Mustika Amalia
Penerbit : PT Bentang Putaka
Terbit : Mei, 2014
Tebal
Buku : vi + 250 halaman
ISBN : 978-602-7888-95-1
Pertama
kali melihat cover novel ini yang terbayang adalah cerita yang manis dan
lembut. Berlatar warna putih dengan
gambar sepasang tsuru (bangau dari
origami Jepang) dan sarang burung bertirai putih dengan gambar hujan, rasanya
novel ini perempuan banget. Dan ternyata memang benar, ada stempel bertuliskan Pemenang Lomba Novel ‘Wanita Dalam Cerita’.
Wanita
yang menjadi tokoh sentral bernama Alexandra, biasa dipanggil Lexa. Dalam usia
muda, 24 tahun, Lexa sudah menjadi wanita yang mandiri dan mapan. Dengan bakat
menonjol di bidang fashion, Lexa berhasil mengelola butik miliknya sendiri,
Gorgeous Boutique. Namun sukses dalam pencapaian prestasi pribadi ternyata
tidak berbanding lurus dengan kondisi keluarganya. Lexa merana karena tidak
memiliki keluarga utuh.
Trauma
perpecahan ayah ibunya sangat membekas di hati Lexa. Ia mantap memutuskan tidak
akan menikah, tidak ingin mengenal cinta, dan merasa tidak butuh lelaki
pendamping hidup. Seorang pria mapan plus ganteng, yang berusaha dijodohkan
ibunya, ditolak mentah-mentah. Galang, lelaki itu, selama hidupnya selalu
dikejar-kejar wanita. Baru Lexa-lah yang menolaknya terang-terangan.
Galang
seperti kena batunya. Ia ternyata benar-benar jatuh cinta pada Lexa, dan
bertekad untuk meluluhkan kebekuan hati Lexa. Sementara itu, ada Aditya, yang
kemudian menelusup halus ke dalam hati Lexa. Awalnya Lexa jatuh suka pada
lukisan bertajuk “Ruang Rindu” yang dipajang di sebuah pameran lukisan. Ia
berniat ingin membelinya. Namun Aditya, sang pelukis, sama sekali tidak ingin
menjualnya.
Drama
pun dimulai. Galang mati-matian menginginkan Lexa, sementara Lexa mulai berubah
pikiran tentang pilihannya untuk tidak berurusan dengan cinta. Lexa keukeuh
mengejar Aditya. Sikap Aditya yang angkuh dan dingin tidak menggoyahkan usaha
Lexa. Bagaimana ujung dari cinta segitiga ini, tidak semudah yang diduga.
Saat
membaca novel ini, saya merasa sebal sama Lexa. Duh, bukan gue banget. Mengemis
cinta pada lelaki? No way deh. Tapi bagi sebagian wanita, memang menunjukkan
rasa cinta secara demonstratif itu nggak diharamkan, ya. Mungkin ini yang disebut perjuangan cinta.
Karakter
Lexa sebagai wanita yang keras hati cukup tergambarkan. Betapapun sikap Galang
bisa membuat meleleh hati wanita manapun, tapi Lexa bergeming. Teduh tatap mata
Galang yang menyihir, tak mampu menembus ke dalam hati Lexa. Hingga kemudian
cinta menunjukkan pesonanya. Lexa tak berkutik. Kebekuan hatinya perlahan
mencair. Aditya membuatnya berubah pikiran. Yang
aku tahu, kamu satu-satunya orang yang bisa membuatku menginginkan lelaki dalam
hidupku (halaman 106).
Kerasnya
hati Lexa kembali nampak saat ia pantang menyerah menaklukkan hati Aditya.
Meski perlakuan Aditya sangat menyakitkan, tak membuat semangat Lexa surut.
Yang menjadi pertanyaan, apakah orang yang keras hati ketika menginginkan
sesuatu maka ia bersikukuh untuk mendapatkannya, tanpa memedulikan harga
dirinya yang terinjak? Sikap Aditya yang keterlaluan, benar-benar tidak
menggoyahkan Lexa untuk memenangi hati Aditya.
Sekarang
kita bicara tentang Aditya. Awalnya so
sweet karena dia begitu setia pada Renata, kekasih yang telah pergi untuk selamanya.
Aditya tidak bisa memaafkan dirinya atas kematian Renata, lalu menutup hati
rapat-rapat. Tak akan ada lagi wanita yang bisa memasuki hatinya, karena
hatinya hanya untuk Renata. Tapi semakin cerita bergerak ke tengah, karakter
Aditya tampak goyang. Perubahan suasana hatinya terlalu cepat berganti-ganti.
Sementara
itu, Galang, si pecundang yang memiliki karakter sempurna. Ia sangat mencintai
Lexa. Ketulusannya terpancar dari pengorbanan demi mendapatkan Lexa. Sosok
playboy menjadi lenyap tak berbekas. Kelapangan dadanya saat Lexa dengan jujur
berkata bahwa ia tidak akan bisa melupakan perasaaannya pada Aditya, sangat
luar biasa. Galang berusaha menerima bahwa Lexa demikian tangguh mempertahankan
Aditya. Dan saat Lexa terluka oleh sikap Aditya, ia segera memberikan bahunya
untuk Lexa bersandar. Sepertinya karakter Galang memang disiapkan penulis untuk
menarik simpati pembaca.
Sisi
lain yang menarik dari novel ini adalah deskripsi setting yang detil dan
mendukung cerita. Suasana gunung Gede serta kondisi rinci tentang pendakian,
disampaikan dengan fasih. Pembaca betul-betul seperti tengah berada di tengah
hamparan edelweiss dengan hawa dingin yang merasuk. Begitu pun setting
tempat-tempat lain berada proporsional di dalam cerita. Selain itu, pilihan
diksi yang indah turut mempermanis cerita ini.
Hal
yang menjadi catatan, yaitu adegan serba kebetulan yang menghiasi cerita. Butik
Lexa tidak jauh dari kantor Aditya. Kafe milik Aditya dekat dengan butik Lexa
dan menjadi tempat favorit Lexa untuk makan siang. Sasa, pelanggan setia Lexa,
ternyata adiknya Aditya, dan beberapa kebetulan lainnya. Meski konflik dibuat
agak berputar, namun berbagai kebetulan ini cukup menjemukan.
Selesai
membaca novel ini, timbul pertanyaan, apa hubungan sepasang tsuru dan sarang burung yang manis di
cover dengan isi cerita? Mengapa bukan
ilustrasi lukisan ‘Ruang Rindu’ atau hamparan edelweiss berlatar gunung dengan
nuansa dingin dan muram?
Anyway,
novel ini menyemangati pembaca yang sedang berjuang mendapatkan cinta. Meskipun terluka, aku tetap bertahan dengan
satu harapan, bahwa suatu saat nanti aku mampu menaklukkan hatimu. Harapan
bahwa suatu hari nanti kau akan menjadi milikku. Karena aku memiliki sebuah
keyakinan dalam hatiku, bahwa cinta haruslah memiliki! (halaman 2). Di sisi
lain, ketika cinta harus pergi, maka pasti akan ada lembaran baru yang menanti.
Dia terus melangkah meninggalkan hall,
membawa serpihan hatinya. Mulai detik ini dia akan belajar mengikhlaskan jalan
hidupnya sesuai kehendak-Nya. Dia yakin akan ada lembaran baru yang telah
dipersiapkan untuknya (halaman 246).
12 comments:
another love story ya, Mbak hehe...
tapi pemaparan ending yang nggak mudah diduga cukup mengulik rasa ingin tahu :D
cukup meliuk-liuk plotnya ya, khas novel romance deh :)
Aku baru pertama kali lihatnovel ini, ya di thread mb Linda kemarin. malah baru juga kalau ini adalah hasil lomba. Wah, ketinggalan, hihiiii...
saya jg suka gemes klo bnyk kebetulan :D
Mbak Melani, lumayan bikin penasaran jg ini gmana endingnya.. :)
Mbak Lyta, iya betul meliuk-liuk.. kayaknya mau gini eternyata gitu.. kirain mau gitu eternyata gini.. hehe..
Ecky, aku juga baru tau novel ini ya karena dikasih sama Bentang.. :)
Mbak Nathalia.. hihi.. toss deh kita.. :)
Kayaknya novelnya bagus nih, mbak Linda berhasil mempengaruhiku untuk penasaran pengen baca :D
hehe.. Mbak Ela, novel ini memang cocok kayaknya buat Mbak Ela.. :)
mbak... Ini cakep banget lho resensinya. Ih pengin deh bikin resensi cakep kayak gini :D
btw... karakter Lexa juga beda banget sama ynt. Jangankan dikasari kayak gitu... orangnya tetap baik tapi tidak ada yang terlihat special juga udah bikin ynt mundur #kemudiancurcol :p
Post a Comment