Judul Buku : Kitab Cinta & Patah Hati
Penulis : Sinta Yudisia
Penerbit : Indiva
Media Kreasi
Terbit : Cetakan I, Juni 2013
Tebal/Ukuran : 381 halaman/19 cm
ISBN : 978-602-8277-99-0
Harga : Rp. 49.000
Harga : Rp. 49.000
Cinta,
selalu menjadi perbincangan hangat. Ia tak lekang oleh zaman. Pembahasan
tentangnya meliputi berbagai aspek. Dan tak selamanya cinta bicara bahagia,
karena patah hati bisa menjadi takdir pahit yang harus dijalani.
Sinta
Yudisia, penulis produktif dengan latar
pendidikan ilmu psikologi, meramu tulisan tentang cinta dan patah hati, dalam “Kitab Cinta
dan Patah Hati”. Pembahasan dipaparkan melalui pendekatan ilmiah, dari sisi
medis, bahasa, sosiologi, psikologi, juga religi. Dilengkapi dengan contoh kisah-kisah klasik tentang cinta yang
melegenda, dari zaman Nabi Muhammad, zaman Dinasti Mughal, zaman Dinasti Tang,
zaman Raja-raja dan Kekaisaran Eropa, hingga artis Marilyn Monroe. Beragam kisah ini sangat mengesankan dan cukup menjadi
daya tarik tersendiri.
Pada lembar pembuka disampaikan bahwa cinta
melibatkan sekian ragam fungsi otak yang akan mengaktifkan adrenalin, sekian
hormon, serta neotransmitter yang akan berpengaruh pada perilaku seseorang.
Cinta melibatkan pula kognisi, sehingga apa yang diperbuatnya sangat
mencerminkan apa yang sesungguhnya berada dalam bilik pemahamannya. Dan, cinta
melibatkan juga serangkaian aktivitas sosial, sehingga beberapa studi menemukan
keanekaragaman budaya dalam mengungkapkan sisi hati yang paling menarik ini.
(halaman 5-6)
Buku
ini terbagi dalam dua bagian. Bagian pertama, tentang Cinta. Pada bagian ini, pembahasan
memuat berbagai teori. Dalam Interpersonal Attraction, terdapat
beberapa bentuk emosi yang dirumuskan para psikolog sosial, seperti suka (liking), persahabatan (friendship), kekaguman (admiration), nafsu (lust), dan cinta (love). Sedangkan menurut Robert Stenberg, dalam teori Triangular Love-nya, tiga komponen dalam
cinta adalah: Intimacy, Passion,
Commitment, yang kemudian dijabarkan dalam tabel yang mengurai delapan
model tipologi cinta. Lalu Zick Rubin, peneliti dari Harvard University,
mengemukakan skala cinta yang secara sederhana digunakan untuk mengukur apakah
cinta, rasa suka yang mendominasi, ataukah keduanya? (halaman 23-53)
Pemaparan
lengkap tentang bagaimana otak bekerja dalam urusan cinta, hadir dengan detil.
Juga perilaku cinta yang dipengaruhi oleh aneka faktor. Setelah mengetahui itu
semua, lalu bagaimana rumusan cinta sejati? Yaitu cinta yang berlandaskan cinta
kepada Tuhan. Dalam Islam, cinta kepada sesama manusia, yang bersandar pada
kalimat tauhid (pengesaan Tuhan), akan menuntun pada rambu-rambu yang
menyelamatkan. Sebab cinta kepada lawan jenis, memiliki rambu-rambu yang harus
dipatuhi. Pun cinta kepada orangtua dan kepada sesama muslim, dipenuhi oleh
kelemahlembutan. Maka cinta dalam celupan cintaNya, akan memurnikan cinta dari
noda dan dosa.
Setelah
cinta didapat, tugas selanjutnya adalah menjalani dan mempertahankannya. Ini
bagian yang tak kalah sulit, namun bila diikuti langkah-langkahnya, dihindari
jebakan-jebakannya, bukan mustahil kebahagiaan sejati akan direngkuh.
Sayangnya,
tak semua manusia dapat dengan mudah mendapatkan cinta. Keelokan fisik, harta
melimpah, otak yang jenius, bukan jaminan untuk mempermulus jalan meraih cinta.
Dalam buku ini, dibeberkan kiat-kiat
syar’i saat berada di fase tersebut, agar tak mengalami gundah berkepanjangan tersebab jodoh
belum kunjung tiba.
Penutup
bagian kesatu adalah untaian kisah cinta indah penuh hikmah. Cinta yang agung,
cinta yang penuh pengorbanan tulus, cinta yang lekat pada kesetiaan,
mengabadikan kisah-kisah pasangan yang menjalani hidup dengan penuh cinta
berbuah bahagia.
Bagian
kedua tentang Patah Hati. Meski tak ada yang menginginkannya, namun kehadirannya
tak mungkin dapat ditolak. Patah hati jangan
diikuti dengan patah semangat, karena ia
ada obatnya. Ada obat secara ruhani, mental, batiniah atau psikis, pun obat secara fisik.
Keduanya harus dilakukan bersamaan, agar patah hati optimal terobati.
Pada
bagian ini juga,
ditampilkan kisah-kisah cinta klasik yang berujung duka. Selain kisah nyata,
hadir pula karya sastra dalam fiksi cinta yang melegenda, seperti kisah Layla Majnun, The Phantom of The Opera,
dan lainnya. Tak sekadar menghibur, kisah-kisah tersebut
membawa pada perenungan yang dalam.
Uraian cinta dari berbagai aspek, menjadikan buku ini
sangat tebal. Covernya yang cantik dan lembut, sepertinya dimaksudkan agar bisa
diterima di kalangan remaja. Namun untuk remaja, pada beberapa bagian tampaknya
akan dilewati karena bahasanya yang sangat ilmiah. Penjelasan mengenai struktur
otak, susunan syaraf, dan berbagai organ sensori lainnya, cukup membuat kening
berkerut. Pada bagian tersebut dibutuhkan konsentrasi penuh agar penjelasan
bisa dipahami. Namun pada bagian lain, bahasanya cukup ramah awam, maksudnya
mudah diterima oleh kalangan remaja dan awam.
Terlepas dari beberapa bagian yang mengandung bahasa yang
‘berat’, buku ini recommended karena kompletnya.
Selain penjelasan dari ilmu umum yang akan memperluas wawasan, penjelasan dari
sisi Islam pun sangat memadai. Kisah-kisah Rasulullah dalam berbagai moment dan
para shahabat turut mewarnai, dilengkapi dengan petikan hadits yang menguatkan.
Tak ketinggalan nukilan ayat-ayat Al-Quran yang selaras dengan materi yang
disorot.
Dari
pembahasan lengkap dalam Kitab Cinta dan Patah Hati ini, tergambar bahwa cinta
bisa dikupas tuntas dari beragam
sisi. Namun pada hakikatnya, cinta bermuara dari hati. Bahagia atau derita
adalah konsekuensi dari pilihan dalam skenario cinta. Yang harus menjadi
sandaran adalah cinta kepada Ilahi. Demikian
pula tatkala patah hati menerpa, jangan serta merta membuat semangat
ikut patah. Sebab Tuhan menjadi tempat kembali untuk berserah diri.
0 comments:
Post a Comment